SINISME POLITIK DI MEDIA SOSIAL: ANALISIS KRITIK SOSIAL LAGU VIRAL “BAYAR BAYAR BAYAR” BAND SUKATANI
Keywords:
Sinisme Politik, Media Sosial, Budaya Populer, Lagu Viral, Komunikasi Politik DigitalAbstract
Fenomena sinisme politik di media sosial Indonesia semakin berkembang seiring meningkatnya ekspresi publik melalui konten digital bernuansa kritik sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi sinisme politik dalam lagu viral “Bayar Bayar Bayar” karya band Sukatani, yang menyuarakan keresahan masyarakat terhadap beban ekonomi dan ketidakadilan sosial melalui media sosial. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode analisis wacana kritis (CDA) menurut model Fairclough. Data diperoleh dari dokumentasi lirik lagu, video distribusi di YouTube dan TikTok, serta respons publik melalui komentar dan unggahan ulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu tersebut merepresentasikan sinisme politik sebagai bentuk kritik kolektif terhadap elite dan institusi negara yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Media sosial memainkan peran signifikan dalam memperkuat distribusi pesan dan membentuk ruang partisipasi politik non-konvensional. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya populer digital, seperti lagu viral, dapat menjadi kanal efektif untuk mengartikulasikan kritik politik dan memperluas ruang demokrasi digital, meskipun juga berisiko melahirkan apatisme jika tidak disertai dengan upaya advokatif.
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Bernardus Herdian Nugroho (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.